Dharmasraya-Sumatera Barat, Faktahukum86.com– Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menghadiri sekaligus membuka acara Peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Dharmasraya tahun 2024. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, pada hari Rabu, (31/07/24).
Acara ini dihadiri oleh Sekda Dharmasraya, Adlisman, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Kepala Sekolah se-Dharmasraya, 400 orang anak dari SD, SMP, SMA se-Dharmasraya. Serta diikuti juga oleh siswa SLB se-Dharmasraya. Acara ini dikemas dalam berbagai kegiatan, seperti lomba juara satu atau cerdas cermat, melukis, lomba senam kreasi dan lain sebagainya.
Dalam sambutan Bupati, ia mengucapkan selamat memperingati Hari Anak Nasional kepada seluruh anak dan para orang tua se-Kabupaten Dharmasraya. Tema Hari Anak Nasional tahun ini “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Tema ini memberikan makna yang mendalam, agar kita semua berkomitmen untuk menjamin pemenuhan hak anak, dan melindungi anak. Terhadap ganguan baik secara fisik maupun mentak di Kabupaten Dharmasraya.
“Sebagai perwujudan dari Kabupaten Layak Anak yang telah dianugerahi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sejak tahun 2019. Maka Pemerintah Kabupaten Dharmasraya akan senantiasa berupaya, bersama-sama dengan berbagai elemen masyarakat. Bersinergi untuk menciptakan berbagai program dan kebijakan dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak,” kata Bupati.
Berbagai permasalahan anak sedang dihadapi saat ini, seperti kekerasan, perkawaninan anak, anak berhadapan dengan hukum, penyalahgunaan teknologi digital khususnya dalam bentuk game dan judi online. Serta masalah lainnya, merupakan tantangan bagi karena anak akan menjadi modal utama dalam pencapaian Indonesia Emas 2045 khususnya dalam menciptakan SDM yang berkualitas.
Selain itu, kualitas anak dan generasi muda sangat menentukan tingkat kemajuan bangsa. Setiap anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.baik fisik, mental maupun social dan yang tidak kalah penting anak juga harus memperoleh perlindungan dan terpenuhi hak-haknya.
“Upaya membangun karakter anak, merupakan kewajiban yang bersifat berkelanjutan. Hasilnya tidak kita peroleh pada hari ini atau dijangka pendek. Akan tetapi terlihat dalam beberapa dekade yang akan datang,” terang Bupati lagi.
Bukan hanya itu saja, era globalisasi telah membentuk tatanan kehidupan baru. Dengan dua implikasi yaitu yang bermanfaat positif seperti kecepatan, ketpatan dan persaingan yang kuat antar Negara dan antar individu. Kedepan individu-individu yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan punya jaringan yang kuat akan mampu bersaing di era globalisasi.
Sedangkan dampak negative di era globalisasi akan membentuk pola hidup konsumtif. Sikap individualistic, rendahnya tingkat kepedulian social dan gaya hidup yang mengarah pada budaya asing sebagai perumpamaan.
“Kemudahan mengakses hiburan dan informasi menjadikan anak-anak semakin menggemari budaya asing dalam berbagai kemasan. Seperti permainan, film, music, kuliner atau bentuk gaya hidup lainnya. Kita semua tentu berharap, masa depan daerah bangsa dan Negara ini nantinya akan dikelola oleh insane-insan yang berintegritas, kompeten dan memahami nilai budaya bangsa,” tegas Bupati yang juga merupakan Ketua Umum APKASI.
Bupati juga mengatakan dalam kesempatan tersebut, bahwa perlu ditekankan kepada Kepala Perangkat Daerah yang berkaitan dengan pembinaan anak untuk bersinergi dalam melindungi serta memenuhi hak anak.
“Saya optimis banyak anak-anak kita yang berprestasi, memiliki potensi yang luar biasa yang bisa kita kembangkan,” tegasnya lagi.
Bukan hanya itu saja, anak-anak sangat membutuhkan layanan terbaik dari kita. Anak-anak butuh lingkungan yang aman, pendidikan yang layak dan masa depan yang lebih terjamin.
“Kepada anak-anak ku, para pelajar yang mengikuti kegiatan hari ini, saya berpesan untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Bangsa ini merupakan warisan yang akan diestaferkan kepada kalian. Maka hayatilah nilai-nilai kebangsaan, tingkatkan kualitas moral, bangun toleransi, mserta kuatkan persatuan dan kesatuan. Tumbuhkan kebiasaan berfikir kritis dan analitis. Sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh hoax dan budaya bangsa lain yang masuk secara massif,” pungkas Bupati.
# ****