Harga Beras di Bulog Masih Lebih Murah dari Pasaran

  • Bagikan

Buntok. faktahukum86.com – Harga beras SPHP yang dijual di kantor Bulog Buntok, mengalami kenaikan. Namun demikian harga beras tersebut masih lebih murah dari pada harga beras di pasaran.

Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Buntok Sutaryo mengatakan, jadi memang untuk beras SPHP yang dijual di Bulog secara nasional memang ada kenaikan.

“Jadi terhitung mulai tanggal 1 Mei 2024 kemarin ada kenaikan. Dari yang awalnya Rp. 11.500 per kg naik menjadi Rp. 13.100 per kg atau Rp. 65.500 per sak 5 Kg untuk harga eceran tertinggi (HET). Kenaikan ini berlaku secara nasional, per 1 Mei 2024 untuk wilayah Kalimantan HET nya Rp. 13.100”, ujarnya.

Dikatakannya, untuk stok beras di gudang Bulog jumlahnya aman. Untuk yang ada di gudang sekitar 250 ton, kemudian sedang sandar kapal dan sedang bongkar muat di pelabuhan Banjarmasin ada stok sekitar 250 ton juga, yang kemarin mulai bongkar 2 kontainer, kurang lebih 50 ton

“Secara perintah pemindahan stok sampai dengan Juli 2024 itu ada 1.250 ton, jadi bertahap”, ujarnya.

Ditambahkan Sutaryo, untuk daya beli dari masyarakat dengan adanya kenaikan ini, Alhamdulillah masih bagus. Karena harga jual di Bulog dibandingkan dengan harga di pasaran masih lebih murah di Bulog dan kualitasnya juga bagus.

“Pemicu kenaikan ini yang pertama mungkin karena panen masih belum merata, yang kedua mungkin masalah cadangan beras pemerintah”, pungkasnya.

Pantauan wartawan media ini di lapangan, harga beras di Bulog masih lebih murah dibandingkan dengan beras di pasaran. Pasalnya harga beras yang paling murah di pasar jenis Ampari atau Sihirang, harganya Rp. 14.600 kg atau Rp55.000 per 5 liter beras (3,75 kg). Sementara harga beras paling mahal harganya berkisar di harga Rp20.000 per kg. (Sap)

  • Bagikan